Senin, 28 Desember 2009

Blackberry yang Crash

Blackberry yang Crash

Blackberry

Pada kasus ini, crash yg disebut adalah: Pesan Error “JUM Error 545″ pada saat startUp.
Kemungkinan krn sering cabut batere tanpa matiin secara prosedural, or emang lg apes aja.

Solusinya?

Syarat:
1. Install Desktop Manager
2. Install OS Updater, contoh: 8800 versi 4.5.0.69
(jangan lupa hapus file Vendor.xml)

Prosedur:
1. Cabut Batere (tetap dilepas sampe proses no 7)
2. Nyalain Desktop Manager
3. Colokin USB ke Blackberry en ke PC
4. Lalu klik Application Loader dr Desktop Manager
5. Pilih aplikasi2 yang mau diinstall … lalu klik Finish
6. Desktop Manager akan melakukan proses “Erasing Applications” … tunggu sampe kelar
7. Nanti pada saat “Connecting JVM” … biarkan dulu sesaat … lalu pasang kembali baterenya
8. Nanti setelah batere terpasang, otomatis Desktop Manager akan meneruskan proses
9. Tunggu saja sampe selesai …

Akhirnya Blackberry kembali menyala normal lagi …

Resiko?
Semua data yang udah ada bakal hilang ;))
Makanya sering2 bikin Backup :p

Rabu, 23 Desember 2009

suka duka kuliah di UI

Antara Tangis dan Tawa


Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya, kuterus berjanji akan penuhi pintanya…………………

Sebait lagu ini yang bisa menitikkan air mataku ketika mendengarkannya, aku yang terpisah oleh kedua orangtuaku karena harus menuntut ilmu di wilayah yang menurut kedua orangtuaku terlalu jauh jika harus ditempuh dengan perjalanan pulang pergi (PP). Hal yang paling membahagiakan didunia ini bagiku hanyalah melihat kedua orang tuaku tersenyum bangga padaku.

Ketika mendapatkan pengumuman diterima di Universitas Indonesia aku terdiam, kemudian aku sampaikan kepada kedua orangtuaku. Mereka sangat bahagia dengan berita yang aku sampaikan, mengapa aku terdiam? Aku tak tahu harus menangis atau tertawa, banyak sekali pertimbangan di otakku kala itu.

Universitas Indonesia yang semua orang sudah pasti tahu dengan biaya kuliahnya yang tidak terbilang murah. Bagiku itu relatif mahal, bagaimana dengan biaya semesteranku? Aku yang masih memiliki satu kakak yang juga masih duduk di bangku perkuliahan rasanya egois jika aku harus memaksakan diriku masuk ke Uinversitas Indonesia. Namun, ternyata orangtuaku menyanggupi biaya kuliahku.

Senang rasanya mendapatkan teman-teman baru di Universitas ini, yang sudah pasti otaknya pun telah terseleksi. Aku bangga dapat duduk di Unversitas ini, nantinya aku bisa mencari kerja yang aku inginkan atau bahkan bukan aku yang mencari kerja tapi kerjaan itu yang mencari ku. Semoga……..

Setelah berjalan pertengahan semester aku baru merasakan kejamnya universitas ini, dengan tugas yang sangat banyak dan kuliah yang sangat padat itu yang membuatku berkata Universitas ini kejam khususnya bagian akademik. Liburan lebaran yang sangat sempit, belum lagi liburan yang tidak tenang karena pasti setiap dosen mengoleh-olehkan paket liburan berupa tugas-tugas.se

Biaya kuliah yang cukup memberatkan ketika sudah masuk ke semester-semester berikutnya. Biaya kuliahnya pun tidak dapat diangsur, betapa bijaksananya ketika Universitas Indonesia mengadakan mekanisme pembayaran yang dapat diangsur. Semoga saja hal ini bisa terealisasikan.

Biografi singkat tentang ku

Anak kecil yang selalu ingin tahu apapun itu, menggemaskan dan cekatan. Dilahirkan dengan penuh perjuangan, kenangan dan didamba-dambakan di Rumah Sakit Persahabatan di Daerah Jakarta Timur pada 15 Maret 1988 Bapak dari anak manis itu sedang berjuang menghadapi test penerimaan karyawan di salah satu perusahaan air pemerintah. Ketika mendapat kabar bahwa anak cantiknya telah lahir, ketika itulah kehidupan keluarga itu berubah karena Bapak putri cantik itu telah diterima bekerja sebagai karyawan tetap di perusahaan air itu.

Tya Tirtasari, Bapak itu memberikan nama untuk anak perempuannya. Arti dibalik nama putrid kecilnya adalah Tya adalah sebuah singkatan nama dari kedua orang tuanya. Sedangkan Tirtasari merupakan nama yang diberikan oleh salah satu petinggi di perusahaan air minum itu. Yang sampai sekarang masih terjalin dengan baik silaturahmi dengan petinggi perusahaan itu.

Putri kecil itu mempunyai seorang kakak laki-laki, yang sudah cukup umur untuk sekolah dasar kelas 1. Putri kecil yang kritis dan selalu ikut belajar ketika kakak laki-lakinya belajar akhirnya sudah bisa membaca ketika umurnya belum cukup umur untuk sekolah dasar. Dengan besar hati Ibu Putri kecil itu mencoba memasukkannya ke sekolah dasar Malaka Jaya 07 Pagi Pondok Kopi yang cukup dekat dengan rumahnya. Mungkin menumpuh waktu 10 menit untuk ke sekolah.

Akhirnya putri kecil itupun sekolah dasar di umur 5 tahun. Tidak disangka si putrid kecil itu bisa meraih juara 2 di kelas, padahal di kelas itu dia yang paling kecil. Sampai kelas 6 SD pun putrid kecil itu selalu mendapatkan juara 3 besar.

Setelah orang tuanya merasa cukup uang untuk membeli sebuah rumah, akhirnya putrid kecil yang sekarang beranjak dewasa itu pindah ke sebuah kota di daerah Jawa Barat yakni Bekasi, tepatnya putri kecil itu tinggal di Perumahan Pondok Ungu Permai G.24 No.23. Tya Tirtasari yang mulai menginjakkan kakinya di bangku SMP bersekolah di SMP Taman Harapan. Sebuah sekolah swasta namun benuansa islami sekolah itu.
Tya Tirtasari di SMP selalu aktif mengikuti segala kegiatan extrakulikuler dan organisasi. Sampai yang paling puncak dia capai adalah menjabat sebagai ketua osis SMP pada masa itu. Dia mengikuti Paskribraka, kemudian PMR (Palang Merah Remaja), Pramuka, Rohis dan segala kegiatan lainnya. Tapi bukan berate dengan dia sibuk lalu nilainya jelek, bahkan Tya menganggap bahwa dengan dia mengikuti berbagai kegiatan dan menjabat sebagai ketua osis dia harus menunjukkan kecerdasannya. Dengan juara kelas disetiap catur wulan.

Sampai Tya Tirtasari SMA masih sama di daerah Bekasi yakni SMA 10, dan sampai detik ini putri kecil itu sedang menempuh ilmu di salah satu Universitas Negeri di Daerah Depok : Universitas Indonesia. Tya tirtasari mengambil jurusan Humas Ekstensi.

tulisan ini berbentuk Feature dengan gaya Blok........